Here we are...
Day 1
we're so exiting to see Japan from the sky. Sayangnya ketika pilot menjelaskan bahwa di sisi sebelah kiri bisa terlihat Mount Fuji, seat kita berada di sisi berlawanan, yaah...nggak terlihat deh Fujisan nya. Tapi dari sisi jendela kami, Tokyo Bay, jalan menuju terowongan bawah laut dan wind towernya terlihat jelas dari atas.. Sughoi..
 |
Tower of Wind, Tokyo Bay |
Disebut sebagai "Menara Angin" in local language disebut "Kaze no to". Berlokasi di sebelah tenggara airport Haneda, posisinya berada di tengah laut. Ini merupakan ventilasi udara untuk terowongan bawah laut dengan kedalaman terowongan 40 meter yang membentang sepanjang 9.6 km dari Yokohama ke Chiba. Kabarnya pembangunan terowongan bawah laut terpanjang ini menghabiskan dana sekitar $ 11.2 M dan lama pembangunan kurang lebih 31 tahun.
Nah, karena sisi Fujisan nya nggak terlihat, saya attach juga fotonya ya. siapa tahu tahun berikutnya saya bisa ambil foto Fujisan dari atas seperti ini juga hehe. Foto credit dari
Japan Community Instagram
 |
Fujisan from above |
Airport
Kami memilih landing di Haneda karena lebih dekat dari pusat kota dibandingkan turun di bandara Narita. Dari Haneda ke Tokyo dengan kendaraan bus atau mobil hanya sekitar 30 menit, tergantung situasi traffic nya juga. Kalau ingin lebih cepat lagi pakai Tokyo Monorail hanya sekitar 20 menit ke pusat kota.
Haneda walaupun dikenal sebagai bandara Internasional Tokyo justru nggak banyak melayani rute internasional, lebih banyak melayani penerbangan domestik. Haneda termasuk bandara yang super busy dan masuk dalam peringkat 5 besar bandara tersibuk di dunia.
Nah bandara Narita yang terletak 60 km dari Tokyo terletak di Chiba Perfecture, memiliki tiga gedung terminal, lebih banyak melayani rute internasional dibandingkan Haneda, juga rute domestik dan low budget airlines. Khusus terminal 3 ini melayani low budget airlines. Kalau pilihan landing di Narita untuk ke Tokyo memakan waktu sekitar 1.5 - 2 jam.
 |
Layanan Monorail di Haneda
Sejak dari turun pesawat hingga imigrasi kami memilih menggunakan Travelator atau Moving Walkway karena kami bawa kiddos yang cukup rempong hehe. Ternyata benar, jarak terminal ke imigrasi cukup jauh jadi kami nggak capek berjalan dan disini kami baru tahu kebiasaan di Jepang jika pakai travelator, tangga atau escalator kalau nggak terburu - buru ambillah posisi sebelah kiri karena posisi sebelah kanan dipakai untuk pejalan yang ingin lebih cepat bergerak.
|
 |
use Moving Walkway on the left side if you're not in rush |
Setelah selesai proses imigrasi kami langsung menuju counter Internet dan menyewa pocket internet untuk jangka waktu 1 minggu. Inilah yang menjadi salah satu "sahabat kami" selama di Jepang.
to be continued...